Wednesday, September 12, 2018

Visit TIDORE Island-Mutiara tersembunyi di Timur Indonesia


Halo sahabat semua, bagaimana kabar kalian? Semoga kabar baik ya…
Sob, sebenarnya aku kurang baik dan kurang pengalaman dalam hal traveling,  piknik, melancong,  dan sejenisnya. Terkadang hanya tinggal rencana atau penikmat cerita teman-teman.  
Saat ini piknik atau ajakan berwisata  menjadi kebutuhan sekunder. Piknik dijadikan terapi kewarasan mengatasi lelahnya aktivitas kehidupan modern. Seseorang rela menabung atau merogoh rupiah untuk keliling Indonesia atau mancanegara.
Belakangan ini gencar sekali promosi wisata domestik ke bagian Indonesia Timur. Beberapa kita mungkin langsung ingat Bali, Flores, dan Papua padahal ada banyak pulau indah di sekitarnya yang unik dan orisinil. Sebut saja Pulau Tidore di Maluku Utara. Pada tahum 2003 lalu resmi menjadi bagian Kota Kepulauan Tidore (Tidore Kepulauan atau Tikep) yang sebenarnya punya potensi yang unik dan bisa dijadikan ikon Indonesia.
Kota Tidore yang terletak di Pulau Tidore sudah terkenal sejak berabad-abad silam. ia bila dilihat dalam peta, ia tampak sebuah titik, kecil , dan nyaris tak terlihat namun kehadirannya tercatat dalam sejarah kemerdekaan Indonesia menghalau penjajah.

Pulau Tidore terdiri atas 4 kecamatan, yaitu Tidore, Tidore Selatan, Tidore Utara, dan Tidore Timur. Memang harus diakui pengelolaannya masih tertinggal dibandingkan dengan Ternate yang namanya selalu disandingkan dengan Tidore.  Pulau kecil ini ternyata menyimpan segudang harta karun bak mutiara yang kini masih tersebunyi. 
 Nah, buat kamu yang penasaran dengan wisata Pulau Tidore, Check it out and let’s visit Tidore Island
Menuju Pulau Tidore masih harus melalui Ternate, yaitu dermaga Bastiong atau pelabuhan Dufa-dufa lalu gunakan Feri dari kota Ternate selama 30-40 menit atau speedboat yang lebih cepat hanya 10 menit saja menuju pusat kota Soasio. Tentu saja sebelumnya kamu harus tentukan tujuan langkah kaki….
Bagi kamu yang suka angin semilir pantai kunjungilah pantai Ake Sahu, Cobo, Fulunga,  Rum,  dan Failonga. Pantai dengan pasir halus bisa menemanimu menikmati vitamin sea,  keindahan bawah laut yang bida dilihat dengan snorkling atau diving, dan masing-masing pantai ini memiliki view unik dan indah. Pasti membuatmu tak berhenti berdecak kagum.
Pantai Ake Sahu
Terletak di  Kecamatan Tidore Timur dengan waktu tempuh 15 menit dari pusat kota.Ajaibnya di pinggir pantai ini ada sumber air panas air tawar yang juga dijadikan tempat pemandian mungkin itulah sebabnya disebut pantai Ake Sahu (Ake sahu = air panas). Konon yang punya masalah kulit  bisa sembuh setelah berendam di sana. Lokasi air panas kini sudah dilengkapi keramik dan tangga sehingga membuatmu nyaman bersantai ria sambil memandangi indahnya lautan bak tak berujung.
hmm,, kalau di daerah saya, wisata air panas harus ke daerah tinggi seperti Tapanuli atau Berastagi..


Pantai Cobo terletak kurang lebih 25 Km dari pusat kota dan kamu bisa melakukan sky air dan sudah tersedia gazebo/shelter serta fasilitas pendukung lainnya.
Pantai Rum terletak di Kecamatan Tidore Utara dengan jarak kurang lebih 19 Km dari pusat kota dan sangat dekat dengan terminal pelabuhan Rum. Btw,  Situs TitikNol pada Ekspedisi Juan Sebastian Elcano juga bisa ditemui di dekat Pelabuhan Rum. TitikNol sebagai sebuah peninggalan sejarah yang sangat menarik perhatian masyarakat Internasional.

Pantai di Pulau Failonga. Diantara kepulauan di Maluku utara pulau yang berpenghuni namun memiliki keindahan pantai yang alami seperti Pulau Failonga. Meskipun jauh dari keramaian manusia namun tak lantas meredupkan pesona keindahannya yang hiasi batuan karang dan ditumbuhi pepohonan khas kepulauan.

Taman Laut Pulau Maitara.  Pulau ini terletak di antara Pulau Tidore dan Pulau Ternate, hanya 5 menit dari Pelabuhan Rum dengan speedboat. Nah, ini dia pulau yang pernah dijadikan ikon pada uang kertas seribu rupiah bebera tahun lalu.  Selain itu pantai indah, di bawahnya ada taman laut Tanjung Tongowai yang kaya biota laut dan terumbu karang yang terpelihara dengan baik. Pantang pulang sebelum ketemu view yang pas ya… Hehehe


Tempat sepi dan tenang dapat menenangkan pikiran yang kacau dan raga yang penat. Duduk bersila sambil menikmati gemericik air yang menyentuh wajah. Yes, air terjun…datang dan nikmatilah Air terjun Goheba dan Luku Cileng yang adem dan tenang..
Ingin berpetualang yang lebih ekstrem? Tenang Tidore untuk kamu juga. Taklukanlah puncak Kie Matubu (Gunung Matubu) yang berada di Tidore dengan ketinggian 1730 meter di atas permukaan laut. Sebelum mendaki kamu bisa nikmati indahnya Gurabunga (Taman bunga) di lerengnya. Keletihan serasa terbayar ketika melihat gugusan indah pulau-pulau di sekitar Pulau Ternate dan Kepulauan Tidore dari atas puncaknya.



Selain wisata alam, mengunjungi Pulau Tidore berarti menambah wawasan. Kamu bisa bernostalgia akan masa lalu melalui peninggalan atau tempat bersejarah, seperti kedaton kesultanan, Masjid tua,  museum, dan benteng yang pernah dibangun oleh Portugis, yaitu Tahula, Torreh, dan Tugu Spanyol.
Kedaton Kesultanan Tidore berada di kelurahan Soasio dan merupakan tempat tinggal para sultan dan keluarganya sekaligus tempat sultan memimpin rakyatnya.
Masjid Kesultanan Dibangun tahun 1700 M dan telah mengalami beberapakali renovasi dan terletak di Kelurahan Soasio. 
Museum Sonyinge Malige merupakan moseum yangmemiliki Koleksi Peninggalan Kesultanan Tidore yang diantaranya terdapat Al-Qura’an tulisan tangan oleh Qalem Mansur pada tahun 1657 lalu. 
Benteng Tore terletak di kelurahan Soasio. Benteng ini dibangun oleh Bangsa Portugis pada ketinggian kurang lebih 50 meter dari permukaan laut, terbuat dari batu gunung yang direkat dengan campuran kapur dan pasir.
Benteng Tahula adalah benteng peninggalan Bangsa Portugis. Terdapat pada Kelurahan Soasio dan berada ± 100 meter dari Keraton Kesultanan Tidore. Benteng ini berada pada ketinggian ± 50 meter diatas permukaan laut.
Tugu Peringatan Kedatangan Bangsa Spanyol  terletak di keluran Rum.  Tugu tempat pertama kalinya Juan Sebastian El Cano beserta awak kapal Trinidad dan Viktoria yang merapat di Tidore pada tanggal 8 November 1521. Tugu ini dibuat oleh Kedutaan Besar Spanyol pada tanggal 30 Maret 1993. 
Kulinernya? Unik dan maknyosss.. Papeda wajib kamu cobain deh.. Slurpppp..ueenaknya kolaborasi sari sagu dan ikan dengan kuah asam pedas. Olahan ikan lezat lainnya adalah ikan pindang Tidore, Boboto,  yaitu cincangan  ikan cikalang  bersama kenari dan diberi bumbu lalu dibungkus daun  dan kemudian dikukus.  
Untuk kudapan tradisional,  Tidore menyuguhkan kue bilolo,  mam raha,  sagu tore,  uge ake,  dan kue lapis tidore. Uniknya kue lapis ini sangat berbeda karna semacam kue bolu berlapis dan tiap lapisnya dioleskan selai kacang atau kenari yang telah dicampur dengan pandan.


Nah,  di bulan April ini akan dilakukan festival dalam acara ulang tahun Tidore yang ke 909 tahun. Ada serangkaian acara tradisional pada festival tersebut seperti pahi dama nyili-nyili atau obor negeri yang merupakan simbol perjuangan Sultan Nuku dan pasukannya, juga atraksi budaya lainnya.
Sebenarnya masih banyak lagi yang harus dikulik tentang pulau Tidore.  Kali saya minta maaf ya sahabat,  foto-fotonya masih sangat sedikit.  Aku ingin posting hasil jepretan kameraku sendiri dengan ankle yang menarik tentunya dan tulisan ini pasti kumutahirkan.
Menurut orang bijak, mimpi atau impian tidak dituliskan tapi juga dibagikan, nah siapa tahu diantara kalian sudi mengajak aku kesana. Hehehe..
Seperti asal namanya, kata Tidore rupanya gabungan dari rangkaian kata bahasa Tidore, yaitu To Adao Rahe yang bermakna “saya mungkin (telah) sampai.
Ngana mu pigi deng sapa? Pigi deng kita da, la tong dua pigi ka lao sama-sama.

Semoga segera..to Adao Rahe!

Artikel ini dikutsertakan dalam lomba menulis blog: Tidore untuk Indonesa 2017.

No comments:

Post a Comment