Thursday, December 6, 2018

SAAT SEBUAH KATA PENENTU HIDUP MATIMU (AWAL EVALUASI AKHIR TAHUN)

What will you do if you have A THOUSAND WORDS left to say before you die?

"Namaku Jack Mccall jika kau bisa mendengar suaraku yang kau dengar bukanlah suaraku, tapi suara batinku yang ada dalam pikiranku. Aku ingin bicara tapi tak bisa karena jika aku mengucapkan satu kalimat saja, aku akan mati." Itulah kalimat monolog yang dilontarkan Jack...

Eddy Murphy yang memerankan Jack Mccall harus hemat berkata-kata namun tidak mengurangi hiburan lucu atas tingkah konyol yang membuat perut sakit seperti biasanya. Diceritakan Jack adalah seorang agen untuk penulis dalam dunia penerbitan buku yang sedang berada dalam puncak kesuksesan, punya rumah mewah, istri cantik dengan seorang balita yang hebat. Sebagai orang yang harus mempromosikan sebuah buku, tentu dia harus banyak bernegosiasi dan banyak bicara tentang segala sesuatu. Ia memang punya kemampuan luar biasa, ia mampu menyusun kalimat di otaknya secepat ia mengucapkannya, jadi apapun jenis pembicaraan ia jago banget. 

Namun, sukses yang telah diraih tidak membuatnya berhenti mengejar kesuksesan yang lebih tinggi. Dengan mata jeli, ia melihat peluang sukses jika ia bisa mempublikasikan buku Dr. Sinja, seorang guru spiritual yang sedang naik daun. Jack mulai manuvernya, suatu hari ia mendatangi kantor Dr. Sinja dan berusaha dengan segala cara menawarkan dan menjanjikan popularitas kepada Dr Sinja. Sayangnya, sang guru tidak begitu tertarik dan malah menyarankan Jack untuk mencari ketenangan hidup. Namun, bukan Jack namanya kalau sampai kehabisan akal, ia berpura-pura bersimpati dan mengelus pohon (bodhi) yang sedang disirami oleh Sinja saat itu. 

Tak disangka pohon itu menggigit tangan Jack dan meninggalkan darah yang kemudian diserap oleh pohon itu. Jack heran namun tidak terlalu memperdulikan hal tersebut dan larut dalam kebahagiaan karena akhirnya Dr Sinja luluh dan bersedia bekerjasama namun dengan kesepakatan bahwa ia akan menulis dengan gayanya sendiri.    

Jack pulang ke rumahnya dan tiba-tiba terjadi 'boom', guncangan hebat. Lalu ia melihat satu pohon seperti yang ada di rumah Dr. Sinja yang cukup lebat daunnya kini tumbuh di belakang rumahnya. Jack pun memegang kembali dahan pohon itu dan hal yang sama kembali terjadi, tangan terluka dan darahnya menghilang dihisap oleh pohon itu. Tak disangka pohon itu ternyata sebuah pohon ajaib. Penyatuan antara Eddie Murphy dengan pohon pun terjadi yang kemudian mengakibatkan sebuah kisah komedi yang sangat menarik untuk ditonton.

Singkat kata, pohon tersebut ternyata memiliki hubungan dengan Jack jika ia bicara satu kata, maka akan gugur satu daun, dua kata gugur dua daun. Jika daun semakin berkurang pohon semakin melemah, artinya semakin banyak kata-kata yang dikeluarkan maka semakin lemah kondisi tubuh Jack.Mengurangi kalimat untuk orang yang berprofesi sebagai orang marketing? Jelas tidak mudah,
apalagi jika dia menuliskan sesuatu maka itu terhitung juga sebagai kata-kata. Bagi Jack yang rame, diam adalah penyiksaan.

Di sini banyak adegan kocak, ketika dengan segala daya upaya, dia berusaha untuk tetap beraktivitas dan tanpa kata-kata. Setelah itu keadaan terus memburuk, tanpa bicara, dia dipecat dari pekerjaannya, konflik dengan istrinya dan tidak bisa berbicara dengan ibunya. Dia hampir kehilangan segalanya dan Dr Sinja menyatakan sebaiknya dia menghemat kata-katanya dan memastikan kata-kata terakhirnya adalah kata-kata yang bermanfaat. 

Barulah ia sadar kini ia sedang diambang kematian karena daun yang tersisa di pohon tidak banyak lagi. Ia terus membaca buku Sinja dan menyirami pohon tersebut. Dengan beberapa sisa helai terakhir daun di pohonnya, ia kembali menemui orang orang yang pernah ia buat kecewa. Ia mencoba memperbaiki hubungan keluarga dengan komunikasi sederhana dan mengucapkan 'i love you' pada istri dan anaknya, memberikan hadiah dan mengucapkan terimakasih untuk pelayan kedai kopinya, memberi semangat menulis pada orang yang memarkirkan mobilnya setiap pagi,  mendukung karir asisten pribadinya, dan menyediakan waktu untuk berbincang pada hari ulang tahun ibunya yang sudah pikun dan selalu mengganggapnya, Raymond, ayahnya yang telah meninggal. Ternyata, ibunya senang dan mulai berkata pada "Raymond" tentang Jack.

Jack dalam pandangan ibunya sangat berbeda, ibunya melihat Jack sebagai seseorang yang terluka. Jack butuh melepaskan luka batinnya itu dan kembali pada dirinya. Dia cerita bahwa Jack sangat tampan dan sukses. Ia bangga kalau jalan bareng Jack karena banyak yang cemburu pastinya. Tapi, ia sedih karena Jack memiliki kemarahan dalam dirinya. Ia ingin Raymond minta maaf pada Jack dan mengatakan padanya bahwa bukan karena Jack-lah, Raymond pergi. Satu momen yang membuat haru ketika ibunya berkata  "Beside, what is life without a family?" Satu kalimat yang langsung bikin air mata menetes tes..

Dan 3 kata terakhirnya, Jack persembahkan untuk sang ayah yang sudah dimakamkan. Jack sadar bahwa selama ini ia menyalahkan dirinya sendiri saat ayahnya pergi. Oleh karena itu Jack mengatakan " I forgive you" pada ayahnya, ia merelakan semua dendam dan kemarahan masa kecilnya akibat kepergian sang ayah. Film ini berakhir happy ending karena setelah terkena serangan jantung di depan makam ayahnya, si asisten menelpon dan mengatakan pohon tersebut
tiba-tiba kembali berdaun sangat lebat. Kehidupan Jack menjadi lebih baik, menjadi penulis buku tentang pengalaman hidupnya.

Meski sederhana, tapi ide film ini memang menarik. Ada banyak sekali kesempatan bagi kita untuk mengucapkan sesuatu. Tapi, pernahkan kita memperhatikan, apakah kata-kata kita nanti akan bermanfaat atau tidak, tulus atau tidak, benar-benar mencerminkan kepribadian kita atau tidak.
Selain kata ternyata sikap kita juga menunjukkan sesuatu. Meski tak banyak berkata-kata ketika kita menunjukkan sesuatu yang nyata, maka hal tersebut bisa jadi sangat bermanfaat bagi orang lain.
Manusia dan alam sangat bersinergi dalam menciptakan kehidupan. Sebuah pesan tersembunyi supaya kita menjaga alam lingkungan kita. 

Selain itu, film ini juga mengajarkan penerimaan pada akhirnya adalah jalan menuju "pulang" yang sebenarnya. Memaafkan, berlaku adil, serta memberikan penghargaan atas pengakuan dan kerja keras seseorang.

So, what will you do if you have A THOUSAND WORDS left to say before you die?

Tulisan saat mengikuti #MiniChallenge #YogatamaChallenge  #MovieChallenge #Day1