Wednesday, July 18, 2018

PILDUN 2018: DERU BAHAGIA DAN DERAI TANGIS DUNIA (SEBUAH CERITA)

Hello kawan,,, selamat beraktivitas ya.

Kayaknua euforia Piala Dunia yang sudah usai masih menjadi cerita seru ya manteman..

Euforia berbeda sejak minggu kedua bulan Juni tepatnya sehari sebelum perayaan Idul Fitri atau lebaran.  Sebagian orang setuju kalau mata dunia saat ini tertuju pada perhelatan piala dunia dengan tuan rumah Rusia.

Pertandingan sepakbola masih menjadi tontonan yang paling populer. Nah, salah satu kontes bola yang bergengsi dan dinantikan dalam kalender kabisat ya Piala Dunia alias PilDun. Momen ini akan menampilkan pemain-pemain terkenal mendukung tim nasional negara aslinya karena banyak pemain yang bermain di klub bukan negaranya.



Piala Dunia 2014 telah menjadi kenangan dan tahun ini acara akan kembali diadakan. Kali ini PilDun diikuti oleh 32 yang akan dijamu oleh Rusia sebagai tuan rumah. Selain mendapatkan Tropi FIFA panitia juga menyediakan total hadiah yang sangat membuat ngiler yaitu hadiah uang sebesar 400 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp5,41 triliun. Wow!


Hal yang membanggakan ketika ada 5 negara dalam kawasan Asia turut bertarung, yaitu Australia, Jepang, Kor-Sel, Arab Saudi, dan Iran. Sampai tahun ini Indonesia belum pernah mengirimkan tim ke Piala Dunia. Kalau negara lain mungkin menjadi juara sudah berapa kali, Indonesia masih mimpi kali yeee (heeheeh,, jangan sensi, ini juga menghibur diri sendiri) atau setidaknya jadi peserta meski kalah juga sebenarnya sudah membuat bangga dan cukup memotivasi. Tapi ya gimana lah ya kan debat pemerintah dan FIFA baru kelar beberapa tahun setelah itu diterima lagi ancaman FIFA yang membekukan klub karena denda dan gaji pemain yang belum dibayar. So, Indonesia masih harus berbenah supaya punya tim kuat dan berkualitas.

Eitss,,,meski tidak mengirimkan peserta bukan berarti Indonesia tidak bergairah dengan si PilDun. Salah! eh bukan Salah Mo ya...
Euforia PilDun justru sudah terasa apalagi setelah kick off dengan pertandingan Rusia vs Arab Saudi. Acara "Nonton Bareng" menjadi menu wajib di warung bahkan resto yang tetap buka mengikuti jam acara setiap PilDun. Yang lebih seru, ternyata ada pulak kontes kampung Piala dunia yang diadakan oleh TransMedia dengan hadiah lumayan besar 1/2 miliar sejak April lalu..wow, segitunya ya.

MEROGOH KOCEK
Selain harus rela begadang, para supporter dan pengamat bola di Indonesia harus merogoh kocek. Pasalnya acara ini hanya disiarkan oleh satu stasiun TV saja dan tidak semua tempat dapat mengakses saluran ini sehingga harus beli paket khusus atau kalau menonton via smartphone harus punya kuota yang besar. :(
Semoga 4 tahun mendatang PilDun bisa tayang tanpa harga mahal ya....#wish
Kalau tentang Indonesia jadi peserta, ah entahlah kayaknya masih auk ah gelap....

BANYAK KEJUTAN
Dari 32 negara yang mengirimkan tim, ada 2 tim pendatang baru, yaitu Panama dan Islandia selebihnya merupakan tim yang kembali mengadu keberuntungan apakah sebagai juara lagi atau juara baru.

Sepakbola selain permainan mengolah bola rame-rame oleh 22 orang dalam lapangan hijau juga rame oleh prediksi dan komentar baik dari suporter maupun pengamat bola. Banyak ulasan-ulasan baik di media cetak, TV, maupun media sosial setidaknya menyibak teka-teki atau misteri siapakah yang layak diunggulkan di PilDun tahun ini.

Tim yang dielu-elukan masih punggawa PilDun sebelumnya seperti Perancis, Jerman, Argentina, Spanyol, Portugas, dan Inggris selain punya mega bintang yang telah menjadi Idola. Eh, tahun ini Italia ga ikutan.



Seperti bola bulat tanpa awal dan akhir prediksi hanya menunggu kenyataan di rumput hijau. Supporter Jerman sepertinya harus menanggung kesedihan mendalam karena terdepak dari fase penyisihan grup. Duh, sang juara harus rela nangkring di posisi buncit grupnya.

Kenyataan pahit memberi angin segar buat jawara lainnya dan secercah harapan buat tim yang belum pernah tercatat sebagai pemenang. Para kampium ini didampingi oleh kuda hitam yang begitu bernafsu dibarengi dengan skill.

Sepakbola itu adalah permainan tapi banyak sisi lain yang menarik untuk dibicarakan seperti gaya norak suporter, fesyen pemain, dan juga penampilan fisik pemain yang ganteng. Yah sekalianlah cuci mata ya hihihi

Menuju perempat final kampium lawas hanya tinggal Inggris, Argentina, Brasil, dan Perancis selainnya adalah tim kuda hitam yang siap babak belur demi juara. Tidak disangka Messi cs, Sergio Ramos cs, dan Ronaldo cs sepertinya janjian pulang kampung nih sementara Inggris harus melalui adu pinalti dengan Kolombia dan Rusia untuk mengamankan posisinya sementara Brasil sepertinya menang mudah atas meksiko. Sangat disanyangkan juga, satu-satunya tim Asia Jepang harus mengakhiri mimpinya karena ditekuk oleh Belgia. Sayonara, arigato!

Ada catatan indah yang harus ditulis tentang tim Jepang, bukan hanya pemainnya tapi juga suporternya yang terbiasa dengan rapi dan bersih. Viral tuh penonton yang 'ngutipin' sampah di tribun mereka sehingga menjadi motivasi juga buat penonton yang lain. Tim bolanya bisa kalah tapi dunia mencatat kisah mereka dengan indah.



Berhubung jagoan penulis sudah pada keok, mulai melirik-lirik mana nih jagoan ke final sambil memantau tim yang akan lolos semifinal dimana harus ada 2 tim yang harus pulang.


Tidak dapat dipungkiri semangat dari tim yang belum pernah jawara, terbukti Brasil harus menyerah pada Belgia sehingga Neymar Jr cs harus pulang deh...eh ada catatan tentang si Neymar yang super lebay dan jago akting ini. Kirain cuma menurut pandangaku saja rupanya sampai ada meme tentang dia yang lucu haahhhaaa

Sementara itu, Tim tuan rumah Rusia harus berjibaku dan akhirnya menyerah pada kroasia lewat permainan yang melelahkan sampai adu pinalti.  Menuju final ada 4 tim, yaitu Inggris, Swedia, Kroasia, dan Perancis. Hmm...kayak pengamat bola, coba menerawang tim mana nih jagoan baruku dan pilihanku Perancis dan Kroasia. Tim ini bagai dua kutub ya, satunya mantan juara sedang satunya lagi persiapan untuk juara, satu sudah prof satunya lagi masih amatiran kayak gitulah

Semifinal mempertemukan Belgia vs Perancis dan Inggris vs Kroasia. Pertandingan yang seru dari keempat tim ini dan congrats,,,,dua2nya tim jagoan akan bertemu di final...duh galau deh pilih siapa...
Inggris harus menghibur masyarakatnya yang sudah menanti-nanti sampai setengah abad lebih untuk menyanyikan "football is coming home". Ah, Harry Kane cukup kecewa meskipun dirinya masih menjadi top skorer sampai saat itu begitu juga tim Romelo Lukaku bersedih hati saat semua mimpi pupus sudah. Permainan Belgia tidak jelek tapi Perancis bagi mereka memang lawan yang tangguh.


 Banyak cerita unik memang di sepanjang PilDun 2018 ini. Kali ini pertandingan tidak hanya diawasi oleh wasit di lapangan tapi juga asisten wasit berteknologi tinggi bernama VAR (Video Assistant Reeferees) yang menimbulkan kontroversi. Ada tim yang diuntungkan namun ada juga yang sebaliknya kala tidak terlihat jelas oleh mata wasit. Jadi keingat deh gol dari jagoan lawan Argentina Diego Maradona yang menurut tim Inggris handsball namun tidak bagi wasit, terkenal dengan gol tangan Tuhan..hmm

Sejarah PilDun 2018 mencatat ada 12 gol bunuh diri yang pastinya menguntungkan lawan. Ternasuk saat final oleh Mandzukic Kroasia dan blunder Kiper Perancis, Hugo Lloris. Selain itu terjadi pertandingan yang melelahkan dan tegang saat adu pinalti mulai dari babak 16 besar sampai semifinal pertandingan Rusia dan Kroasia.

Sepertinya Rusia cukup berhasil dalam menjamu tamunya karena memang tidak terdengar kegaduhan selama PinDun ya...hanya ada insiden kecil perempuan berpakain polisi berlari ke tengah lapangan saat final (ga tau tuh cewek mo godain siapa heehe)


 Pemain terbaik PilDun Luka Modric (kapten Kroasia), Pemain muda terbaik Klyan Mbappe (Perancis), Kiper terbaik Thibaut Courtois (Belgia), dan top skorer Harry Kane (kapten Inggris).


Masih ingat maskot PilDun, namanya Zabivaka dalam bahasa Rusia berarti " orang yang mencetak skor'. Sepertinya pemilihan nama ini benar ya karena menurutku ada skor baru yang tercipta termasuk gugurnya para punggawa pada piala dunia sebelumnya..Bal'shoye spasiba!



CERITA DI LAGA FINAL


Bersemangat sekali untuk menonton laga terakhir PilDun ini. Dari dalam hati sebenarnya sangat memantaskan Perancis yang akan menggenapi 'nubuat' lahirnya juara baru setelah 20 tahun tapi di sisi lain Kroasia yang telah menghempaskan tim-tim lainnya layak juga menjadi mendapatkan apresiasi yang setimpal.  Menurut info kedua tim ini sudah pernah bertemu sebanyak 5 kali, 3 diantarnya dimenangkan oleh Perancis termasuk pertemuan mereka di semifinal kala laga klasik di piala dunia 1998 dimana Perancis menjadi juara Piala dunia bahkan Perancis sudah 3 kali merasakan berada di final Piala Dunia.



Ealahh, sewaktu menantikan pertandingan ada tragedi mati listrik dan berharap akan nyala saat pertandingan mulai. Untunglah, listrik nyala setelah 5 menit pertandingan di mulai. Meski keduanya jagoanku tetap ada harap-harap cemas...ntah hapa-hapa kan? Mungkin tetangga sebelah akan heran dengar teriakanku seperti biasa saat bola ke arah gawang Perancis maupun Kroasia hahahhhaaa

The Vatreni atau the blazer atau the fiery boys merupakan julukan bagi tim Kroasia. Entahlah mereka punya ektra paru-paru ya sehingga hampir semua pemain kuat berlari dan mengejar bola. Sementara Perancis dijuluki sebagai Les Blues karena memang berkostum biru.

Dari sejak awal memang terlihat permainan dikuasai oleh the Vatreni sayangnya masih kurang bisa dieksekusi dengan baik ya memang harus diakui ya jam terbang juga mendukung. Malah terlihat Les blues sepertinya yang sepertinya malu-malu dilapangan.



hohoho...pada menit ke 18 gol bunuh diri pulak Mandzukic karena sundulan kepalanya malah mengarahkan bola ke gawang dan menjadi keuntungan bagi perancis. Tertinggal 1 angka memotivasi Kroasia membalas gol dan teranulir dengan baik oleh Perisic pada menit ke 28. Pertandingan semakin seru saja.

Lagi-lagi Perisic handsball yang kemudian wasit meminta VAR sebelum mengambil keputusan dan dengan berat hati memberikan hadiah pinalti bagi Perancis dan dieksekusi dengan indah oleh si manis
Griezmann pada menit ke-38. Ia berhasil menorehkan 4 gol selama PilDun berlangsung. Keadaan Perancis unggul tipis sampai turun minum babak pertama.

Bukan Kroasia namanya kalo ada kamus putus asa, mereka tetap gigih membawa bola mendekati gawang Perancis. Namun, sayang serangan balik dari Perancis tidak disia-siakan oleh Pogba sehingga angka bertambah bagi Perancis di menit 59 dan Kylian Mbappe mendapatkan umpan cantik dan mencetak gol di menit 65.

Tampak kedua tim sudah lelah apalagi Kroasia yang harus melakoni permainan panjang sebelumnya dan Perancis berusaha menahan bola. Mandzukic mengejar bola yang berada di daerah gawang dan kurang diantisipasi oleh kiper Hugo sehingga disambar saja dan penambahan angka bagi Kroasia 4 menit kemudian

Waktu semakin sempit dan permainan semakin seru, beberapa kali pelatih melakukan pertukaran pemain demi nafas panjang dan angka 4-2 menjadi angka mati sampai pertandingan berakhir.

Kroasia terlihat bersedih meskipun mereka telah menjadi tim yang patut dibanggakan dan peristiwa ini tentunya akan menaikkan ranking FIFA mereka yang sebelumnya menjadi tim terbawah di buku raport FIFA. Kabar gembiranya Luka Modric terpilih sebagai pemain terbaik. Selamat menjadi runner up..


 Yee...Selamat buat Perancis de blues yang menggenapi 'nubuatan' menjadi juara kembali setelah 20 tahun.



Sampai Ketemu di PilDun Qatar, 4 tahun mendatang.....see ya,,,,
Salam olahraga!


Silahkan baca juga tulisan saya pada kompasiana: Tim Ajaib the Vatreni Kroasia




No comments:

Post a Comment