Tuesday, May 28, 2019

Hanya 300 kata



Menulis 300 kata, termasuk pembuka, isi, dan penutup. Begitulah instruksi tugas untuk minggu ini. Aku dan ratusan orang tergabung di dalam sebuah grup FB. Aturan main sederhana. Peserta akan menulis sesuai topik. Tulisan ini akan dikoreksi oleh dewan mentor (penulis hebat lainnya). Setelah itu, tulisan diposting di wall grup dan wall FB pribadi. 
Tertera jadwalku di tanggal 28 mei 2019 dan mentor yang akan membantu. Hal ini berarti hari senin tulisan sudah dikirim. 

 “Ah, gampang, besok sore juga bisa, ”pikirku. Sabtu kerja hanya setengah hari. Masih bisa kuteruskan sampai minggu. Itulah rencana awal. 
Menulis bisa dilakukan siapa saja tetapi menyajikan tulisan  indah menjadi perkara yang sulit. Menurut para penulis hebat, tipsnya sederhana, menulislah!

Seketika aku berselancar di dunia maya. Membaca tulisan-tulisan pada laman google dan grup FB. Setiap orang unik dalam menyajikan tulisan.  Aku malah larut dalam beberapa tulisan.  Tulisan yang ditangapi ratusan like dan komentar. “Hm…begini nih tulisan yang menghibur,”batinku. 
 Sabtu terlewati begitu saja. Waktu pengumpulan tugas semakin mepet. Aku semakin deg-degan. Sampai minggu sore, pikiranku masih harus berpikir keras mencari 300 kata yang tepat, belum lagi mengurainya menjadi tulisan yang indah. 

 Kebuntuan pun menyita emosi. Mentok saat mengurai scorecard lalu membuat yang baru. Berulang kali membaca tulisan dari awal sampai akhir . Kata-kata yang terdengar garing segera diganti lewat aplikasi thesaurus  untuk memperindah tulisan. Tidak hanya itu saja, cara penulisan pun harus sesuai dengan EYD. 

Harus diakui ‘jam terbang tinggi’ sangat mempengaruhi  karya tulisan yang baik juga. Menulis memang berat, kamu harus terus berlatih. Dilan tidak akan sanggup. Aku memotivasi diri. Tidak hanya butuh pikiran yang  jernih, menulis juga membutuhkan energi. Untung saja ada camilan untuk menunda lapar. 

 Tidak terasa jam sudah bergerak menuju tengah malam.  Akhirnya selesai juga sebuah tulisan. Aku sudah kirimkan kepada dewan mentor. Kalau untuk kamu, baca saja tulisan ini, sama koq 300 kata.

Tuesday, May 21, 2019

3 "Hachiko" hadiah Tuhan untuk kami

Anjing sejak lama dikenal sebagai sahabat manusia yang paling setia. Ajing kerap dipelihara di rumah atau sebagai penjaga kebun, rumah, kantor, bahkan dilatih sebagai partner polisi untuk menangkap penjahat. Belakangan ini beberapa ras anjing tertentu dipelihara untuk berburu, untuk diadu, dilatih ketangkasan atau dilombakan dalam kontes-kontes. 

 Kontes yang dilakukan oleh komunitas pecinta anjing di seluruh dunia, di luar negeri diadakan lomba selancar di California. Maret lalu, Alaska mengadalaj lomba balap kereta luncur anjing yang ditanggapi kontroversial oleh dunia. Event terakhir di bulan ini, lomba ketangkasan dalam kejuaraan di Distrik Federal Siberia yang dilaksakan di Krasnoyarsk, Rusia.

Indonesia juga sepertinya tidak mau ketinggalan, tercatat juga lomba renang yang diadakan di Surabaya, lomba pacu anjing di Payakumbuk dan pernah juga lomba lari bersama pemiliknya seperti yang diadakan di jakarta, tepatnya di Parkir Timur Senayan dalam event ALPO Dog run.

Begitu juga kontes fashion show pada moment tertentu seperti Valentine, Hallowen, Natal, atau imlek dimana anjing diberi aksesoris yang lucu dan didandan cantik . Selain itu, pernah juga diadakan Dog Dancing Show, Agility Dog Race Competition, Dog Eating Competition


Meski ada banyak kebaikan anjing, kata "anjing" dipakai saat memaki atau melecehkan, seperti istilah asu atau kirik.






klik..klik...selponku berbunyi.
Sebuah kiriman  foto masuk melalui messanger FB. Kiriman yang membuat aku tersenyum. Bagaimana tidak, kulihat foto 6 ekor anak anjing yang lucu-lucu. Anak dari Oped, anjing penjaga rumah kami saat ini. Ini kali ketiga kami memelihara anjing. Katanya sih jenis anjing kampung, namanya blekie, brown, dan Oped.

Sebenarnya aku tidak begitu suka dengan binatang piaraan termasuk anjing.  Suatu kali aku bingung saat mengisi diari yang  harus menuliskan 'binkes alias binatang kesukaan. Aku isi aja dengan merpati. Hehehe

Aku berkenalan dengan anjing  pertama kami, Blekie saat liburan semester. Seekor anjing jantan dengan bulu hitam mengkilat ( cocok jadi model iklan shampo Sunsilk versi binatang wkwkwkwk), kakinya pendek namun bodinya panjang.

Ia langsung saja melompat seperti ingin bersalaman begitu aku buka pintu gerbang. Refleks saja tanganku menepisnya. Benar- benar kaget dengan sambutan yang berbeda. Bapak dan adikku dengan semangat memberi saran-saran praktis agar enjoy bersama dengan blekie. Ya, terbayang waktuku akan banyak bersamanya karena penghuni rumah yang lain akan bekerja dan sekolah. Memasuki hari ketiga bayangan bahagia punya anjing sepertinya memudar.

Blekie, keluar kau!” keluaaaar!
Blekie sigap menyingkir. Sapu lidi dan sapu ijuk menjadi pilihan berbahaya.
“Awas, ya. Jangan sampai dartingku kumat, kupukul kau” ancaman serius membuat nyalinya  jadi keder.
“Andai saja ia tahu, aku hanya bosan dan ingin bermain”, gerutu Blekie (terjemahan bebas ya)

Namun sebuah kisah menjadi momen rekonsiliasi. Hanya berdua saja di rumah kala hujan deras yang kompakan dengan petir dan listrik padam selama beberapa jam. Blekie duduk di dekat kakiku sementara aku sedang meringkuk seperti ular di sofa karena ketakutan. Kudengar suara aneh seakan memberi semangat agar aku tidak takut lagi (atau bisa aja dia mengejek ya hehhehe)

Sayangnya, beberapa hari kemudian aku harus kembali ke perantauan. Blekie mengiring langkahku sampai mendapatkan jurusan angkot menuju terminal. Gonggongannya menjadi salam perpisahan terakhir. Sedih juga tidak sampai libur semesteran berikutnya aku diberitahu kalau Blekie 'diculik' oleh secret admirenya. Kuduga hidupnya sudah berakhir di warung RW atau partner tuak dengan kode B1 😑

Pertemuanku dengan Brown sudah lebih baik. Anjing jantan berbulu coklat tua dengan bodi tinggi dan gagah. Lebih galak dari pada Blekie dan suka mengais tanah dari pot bunga kesayangan mama. Untuk menambah keberanian menghadapinya, sapu tetap menjadi andalanku kala ia nakal. Ia akan terbirit-birit begitu aku memegang sapu ketika suaraku melengking memanggil namanya.

Kisah paling manis ketika ia ngambek setelah gagang sapu nyaris mendarat di tubuhnya.
Brown yang manja masuk ke kolong lemari dan tidak bergeming meski sudah kugoda dengan berbagai cara termasuk meletakkan makanan di piringnya. Brown ini tidak pernah kehilangan selera makanan.

"Brown...brown, mana brown kak" tanya adikku sepulang sekolah.
"Ga tahu", jawabku singkat.
"Dia dipukul ya? Hmmmm," tebak adikku.

Dia terus memanggil nama Brown sambil mengganti pakaian sekolahnya. Keluar dari kamar dia berjongkok di depan lemari besar di ruang tengah.
"Sini, sini, ayo sini Brown", bujuknya sambil mengulurkan tangannya ke kolong lemari.
Setelah beberapa detik, tampaklah muncung Brown dengan suara-suara aneh, sepertinya dia mengadu semua kelakuanku terhadapnya hari ini.

Lumayan lama keduanya curhat, lalu menuju meja makan, adikku di kursi meja makan sementara Brown melahap makanan yang telah kusediakan tadi di lantai. Sesekali keduanya saling adu tatap. Aku perhatikan tingkah keduanya. Lucu hahhaaha.

Brown, seperti anjing lainnya suka bermain. Suatu kali setelah tugas beresin rumah dan masak selesai aku tidur. Aku mendengar deru nafas yang cepat, kuliriklah Brown yang terlentang indah di ranjang. Kemudian ia menarik selimutku dari berbagai arah karena tidak juga aku bangun. Sayangnya, Brown juga tidak lama menjadi penghuni rumah. Hmm.. aku udah lupa kenapa ya si Brown itu ga di rumah lagi.

Oped, anjing berbulu coklat dengan hidung merah yang juga manja menjadi penghuni tambahan sejak 2017. Suara gonggongan yang nyaring dan perilaku manisnya sangat membantu sebagai terapi kesembuhan almarhum mama. Oped suka bercanda, setiap kali duduk di teras ia bakalan cari perhatian supaya diajak bermain. Kebaikannya juga terihat ketia ia murung dan tidak semangat  selama beberapa hari setelah kepergian mama untuk selamanya.

Bulan lalu, Oped melahirkan ke-enam anaknya, 2 jantan dan 4 betina. Si jantan berhidung hitam sementara yang betina berhidung pinky persis seperti Oped, induknya.

Ketiga induk anjing kami ini memang tidak pernah mengikuti kontes ataupun dilatih ketangkasan khusus. Mereka hanya dilatih hal-hal yang sederhana saja, seperti duduk atau berdiri memberi salam ketika kedatangan tamu atau makan di piring sendiri, membawa barang dan juga beberapa instruksi seperti No atau sit down. Kehadiran ketiganya menambah meriah suasana rumah. 



Not every person knows how to love a dog, but every dog knows how to love a person (unknown)

Monday, May 20, 2019

Ciara, kamu balas cuka dengan madu!


"Kamu jahat, shal! Tak kusangka!"
"Ciara, aku bisa jelaskan itu, please.."
"Ah untuk apa? Judul skripsi itu sudah disetujui atas namamu kan? Dengar ya, ga perlu hubungi aku"
"Jangan gitu dong, kita kan sahabat. Kasih aku kesempatan"
"Itu dulu. Lupakanlah!”
Shalma terdiam.Tubuhnya kaku. Ucapan Ciara semakin menimbun rasa bersalah. 

Sedari pagi Shalma menunggu Ciara di area parkiran. Kini terparkir 2 mobil saja yang masih menanti tuannya. Terdengar lagu Sorry milik Justin Bieber menemaninya melawan sepi dan membunuh waktu. Berlembar tisu telah habis untuk menyeka keringat yang membasahi kening dan lehernya. Berulangkali ia  menekan tombol panggilan pada ponselnya. Tidak ada jawaban. 

Ah, itu dia. Shalma melompat kegirangan. Bak filem India ia bersembunyi di balik tiang besar. Seorang gadis mungil yang modis dengan scooter silver sedang memasuki area parkiran. Penampilannya siang ini bernuansa pink senada dengan warna helm berstiker hello kitty. Setelah memastikan motornya telah aman terkunci,  ia menjinjing totebag hitamnya dan berjalan dengan santai. 

"Ciara, aku hendak bicara” Shalma melompat tepat di depannya. Lalu menggenggam erat kedua pergelangan tangan sahabatnya itu.
"Eh, apa pulak ini, aku muak lihat kamu. Awas, lepaskan!"

Dengan sekuat tenaga akhirnya Ciara berhasil melepaskan diri. Ia berlari menjauhi tubuh bongsor itu. Shalma menunduk pasrah. Beberapa detik kemudian ia berlari kepayahan lalu berhenti saat jarak keduanya dekat. Dengan setengah berjongkok ia berusaha mengatur nafasnya. 

Ci, oke aku mengaku... aku bersalah padamu.
Aku..a..aku ga bisa tidur. A..ku ga enak makan beberapa hari ini. Aku kepikiran kamu. Tidak bisakah kamu memaafkan aku? Shalma menangis sesenggukan.
Ciara menghentikan langkahnya. "Baiklah, ayo kita bicara", ucapnya dengan suara datar tanpa menoleh ke belakang. 

Shalma dan Ciara berjalan ke arah ruang diskusi, di lantai 2 gedung perpustakaan kampus.  Hanya 500 meter dari area parkiran gedung jurusan mereka. Siang begini pasti masih padat dan bising. Tanpa suara apalagi canda kedua sahabat ini melewati meja demi meja. Seperti berjalan di atas catwalk sesekali mereka melambaikan tangan dan berusaha melemparkan senyum saat disapa seolah tidak terjadi apa-apa. 

Lorong D merupakan tempat terfavorit mahasiswa, selain karena sepi dan tenang, tepat di bawah jendela besarnya merupakan bagian belakang kantin mahasiswa sehingga efektif dan efisien saat memesan makanan. 

Beberapa meja tampak kosong belum berpenghuni. Ciara yang berjalan di depan berhenti di meja yang berada tepat di dekat jendela. 

"Ayo, bicaralah!, pintanya sambil meletakkan tas di atas meja lalu duduk mencondongkan tubuhnya ke arah Shalma. 
"hmm,,, dengarkan aku sampai selesai baru bicara ya" Terdengar suara Shalma yang sedikit gugup dan kikuk dipelototi oleh Ciara
"Terserah kamu saja"
"Rabu kemaren aku memang mendaftarkan judul skripsi. Sebenarnya setelah diskusi kita sebelumnya, ada sebuah ide menguasai kepalaku sampai tidak bisa tidur nyenyak" Shalma mencoba menjelaskan dengan sangat hati-hati sebelum melanjutkan. 

"Aku penasaran, kucari beberapa buku pendukung dan artikel hasil penelitian yang sudah pernah ada. Entahlah, semuanya tampak lezat seperti Bakpau Hitam Jumbo Pak Karyo. Semuanya tampak lancar saja. Lalu kutuangkanlah semuanya dalam 4 lembar draft"
"Eh, aku bahas topik masalah yang beda koq, coba lihat sendiri" Shalmapun menyorongkan draft proposal yang telah disetujui ke arah Ciara.

Ciara tak bergeming apalagi menyentuh kertas-kertas itu

"Menurutmu, aku harus ngomong apa sekarang? oh ya, lupa. Aku belum bilang selamat ya. Shalma Heyden, selamat anda selangkah lebih dekat menuju wisuda" Ciara akhirnya membuka suara.
"Please deh!"
"Kamu tega Shal! Aku kecewa. Kamu tahu berapa banyak buku yang sudah kukumpulkan sebagai referensi? Kamu tidak tahu siapa dosen dan senioren yang sudah kuajak diskusi kan? Ciara berdiri sambil mengarahkan telunjuknya tepat di kening Shalma yang jerawatan. 
"Sekarang semuanya tiada arti. Kamu berhasil menikung dengan sangat indah, Shal" Ia meluapkan kekesalann yang tertahan selama beberapa hari. 
Teruskanlah! Teruskanlah! Suara merdu Ciara bergema di lorong D.

 Kini hanya tinggal mereka berdua. 

 "Aku minta maaf, Cia" 
"Kenapa harus takut sharingkan ide briliantmu kepadaku? Kenapa main petak umpet saat  mendaftarkan draft proposal itu? Mau mengukir sejarah jadi wisudawan pertama dari angkatan kita ya? Silahkan bu, silahkan! Ciara duduk kembali dengan wajah jengkel.

Shalma gantian berdiri menghadap Ciara sambil mendekap kedua tangannya.

"Jujur saja, selama ini aku iri padamu" IPK mu saja saat ini sudah 3.5 sementara aku masih saja koma 3". 
"Aku tidak ingin kalah lagi, Cia. Kupelajari dengan betul idemu itu"
"Sekarang kamu puas?"
"Awalnya kurasa puas, sekarang aku malah ga tenang. Aku harus mengaku salah padamu". 
"Harapku kamu mau memaafkan aku, please" Tatapannya memelas iba. 
Keduanya beradu pandang sesaat sebelum sama-sama tertunduk. 

Empat cowok masuk. Masing-masing menjepit rokok diantara jarinya dan asap mengepul dari hidungnya.  Terdengar suara berdecit, betapa kasarnya mereka menarik kursi belum lagi saat mereka melemparkan tas sarat beban ke atas meja dengan seenaknya.  
Salahsatu diantaranya berjalan mendekati Shlama, lalu dengan cueknya  berteriak ke pegawai kantin di bawah daun jendela. "Bang, baksonya 4 mangkok, gak pakai lama ya" Ruangan sunyi kini menjadi ramai, seramai emosi yang membuncah di hati keduanya. 

"Ya, sudahlah. Anggap saja tidak berjodoh" Ciara menarik nafas panjang dan menghembuskannya kuat-kuat.
"Ini untuk kamu, buatlah dengan perfecto" Ciara menyodorkan selembar kertas hvs, ada tulisan judul buku yang lumayan panjang. 

"Biarkan aku bersama semilir angin. Akan kutanya, pada judul mana kami berjodoh. Aku pastikan akan menjadi wisudawan terbaik pertama di bulan September" tambahnya sambil menjinjing totebagnya lalu berjalan meninggalkan Shalma. 

Shalma terdiam. Ekor matanya mengikuti punggung Ciara sampai akhirnya tidak terlihat lagi. Ia paham betul maksud ucapan sahabatnya yang sedang kecewa itu.

"Oh, Ciara, aku butuh kamu untuk menyelesaikan perjuangan ini, batinnya. Ia mengambil dan membaca kertas pemberian Ciara. Iapun menganggukkan kepala. Kemudian kertas dan draft proposal yang sedari tadi tergeletak di meja dimasukkan ke dalam ranselnya.
Ia bangkit dan merapikan kembali kedua kursi yang telah mereka gunakan. 

Setelah beberapa langkah ia berhenti di depan lift dan memencet tombol naik menuju ruang peminjaman buku. Serius, ini kali pertama ia begitu exicited berada di perpustakaan. 

Hey, si bongsor ini akan diwisuda bulan September, tentunya bersama sahabat terbaiknya, Ciara Grizelle. 


Anyone can steal your idea but no one can steak your execution-Nadiem Makarim (CEO GOJEK)

Thursday, February 21, 2019

WAJIB DENGERIN SEBUAH KISAH ELEGI CALUM SCOTT--YOU ARE THE REASON (LIRIK DAN TERJEMAHAN)




Hi Sob, salahsatu lagu Calum Scott yang teranyar akhir-akhir ini adalah YOU ARE THE REASON, disajikan solo dan duet dengan sang idolanya, Leona Lewis. Kedua sajian lagu tersebut keren dan enak didengar.

Buat kamu yang belum pernah dengar, cobalah sebentar buka youtube dan dengarkan dan hayati,,,adem pikiranmu siang ini.

Pesan moral lagu ini: 

*Dalam urusan relasi penghianatan itu melukai kedua belah pihak dan butuh usaha/perjuangan untuk memperbaikinya. Penyesalan memang selalu datang terlambat namun jadikan waktu itu untuk segera memohon maaf bukannya malah menghindar dan mengakhiri semuanya dengan menyimpan luka.

* Setiap orang dihadirkanNya di dunia dengan suatu rencana dan tujuan yang mulia. Untuk dapat masuk ke dalam rencana muliaNya kita perlu memelihara relasi denganNya. Saat hubungan itu rusak maka hidup tidak lagi asyik, penuh rasa bersalah dan tertekan. Ada banyak orang melakukan berbagai usaha baik kesana kemari dan ini itu agar damai menguasai hati.

Percayalah, kekosonga itu akan semakin terasa dan menyiksa. Pada suatu titik, raja jemu menggoda dan akhirnya menyerahkan hidupnya pada ilusi namun banyak juga yang bertahan dan menemukan diri kembali. Kekosongan jiwa dan teriakan jiwa yang sudah penat tidak akan pernah terpuaskan dengan cara kita, bagiNya sederhana, berlutut dan memohon ampun dengan rasa sesal yang sungguh-sungguh. Punya Dialah kita dan Dialah alasan kita hidup!





LIRIK & TERJEMAHAN
Calum scott...hayo, siapa yang kenal dia? Tunjuk langit dong,,,hahahaha

Mungkin nama itu belum terlalu faimiliar di telinga tapi agak ragu bila pernyataan itu disampaikan oleh orang-orang yang suka browsing youtube karena memang video audisi Scott pernah menjadi viral beberapa waktu lalu.

Secara singkat, cowok ganteng ini merupakan salahsatu warga ratu Elizabeth dan mulai dikenal sebagai pentolan acara ajang adu bakat, Britain's got talent (BGT) 2015. Menurut pengakuannya, sebenarnya dia hanya ikut-ikutan saja ikut kontes tersebut. Ya, kadang begitulah ya kan, yang udah benar-benar persiapan bisa ga lolos eh kawan ini hanya coba-coba lolos pulak *ah tepok jidat*. Tuhan maha warbiasayahhhhh! Kayaknya benar ya, jalan sukses itu sering kali penuh dengan ketidakpastian, niat dan usaha kembali menjadi keputusan tiap pribadi.

Pada tahap audisi suaranya yang merdu pada lagu Dancing on My Own mampu menghipnotis penontong dengan standing ovation bahkan membuat seorang membuat Simon Cowel (yang identik dengan Mr Perfecto) menekan tombol Golden buzzer dan lolos ke tahap selanjutnya. Golden buzzer biasanya diberikan juri sebagai penghargaan kepada peserta yang tampil spektakuler. Meskipun akhirnya dia harus terhenti di posisi 6.

Bernyanyi sepertinya sudah panggilan jiwanya, sebelumnya dia juga bergabung dalam band Maroon 4 sebagai tribute band untuk Maroon 5. Tepat satu tahun sebelum BGT, dia bergabung dengan duo bernama The Experiment dan merilis sebuah single. Scott tetap mengasah diri sampai bertemu dengan sebuah jalan yang akhirnya membawanya melambung sebagai selebritas. Sejak itu, banyak undangan bernyanyi menghiasi kesibukannya meskipun tidak ada kontrak dengan label. Bukan anak milenial namanya kalau kehabisan akal, dia dan manajernya merilis dan memperkenalkan single pertamanya via itunes dan digital store yang ada. Fans fanatiknya ketika di BGT membantu share singlenya dan usaha mereka ini berhasil memikat dan dikontrak oleh  sebuah label Capitol Records.



Nih lirik dan terjemahan versi aku ya.



There goes my heart beating

(Perasaanku tidak enak)
'Cause you are the reason
(itu karena kamu)
I'm losing my sleep
(Tidurkupun tidak lagi nyenyak)
Please come back now
(Kumohon, kembalilah) 

There goes my mind racing
(Pikiranku jadi kacau)
And you are the reason
(itu karena kamu)
That I'm still breathing
(meski aku masih bernafas)
I'm hopeless now
(hidupku terasa tak berarti)
I'd climb every mountain
(Akan kudaki sampai ke puncak gunung)
And swim every ocean
(dan mengarungi luasnya lautan)
Just to be with you
(Jika semuanya bisa membawaku kepadamu)
And fix what I've broken
(dan memohon maaf atas janji yang telah kuhianati)
Oh, 'cause I need you to see
(Oh, aku ingin buktikan)
That you are the reason
(Engkaulah alasanku hidup) 

There goes my hand shaking
(Tanganku gemetar menggigil)
And you are the reason
(itu karena kamu)
My heart keeps bleeding
(Hatiku pedih)
I need you now
(Aku merindukanmu) 

If I could turn back the clock
(jika saja ku bisa memutar waktu)
I'd make sure the light defeated the dark
(kupastikan tidak ada masa suram)
I'd spend every hour, of every day
(Akan kulalui hari dan detik waktu)
Keeping you safe
(membuatmu bahagia) 


I'd climb every mountain
(Akan kudaki sampai ke puncak gunung)
And swim every ocean
(dan mengarungi luasnya lautan)
Just to be with you
(Jika semuanya bisa membawaku kepadamu)
And fix what I've broken
(dan memohon maaf atas janji yang telah kuhianati)
Oh, 'cause I need you to see
(Oh, aku ingin buktikan)
That you are the reason
(Engkaulah alasanku hidup) 


(I don't wanna fight no more)
(aku tidak mau berlaku kasar lagi)
(I don't wanna hurt no more)
(Aku tidak mau melukai lagi)
(I don't wanna cry no more)
(Aku tidak mau menyesal lagi)
(Come back, I need you to hold me closer now) 
(Kembalilah, peluklah aku erat)
You are the reason, oh
(Semuanya karena kamu, oh)
(Just a little closer now) 
(Mendekatlah)
(Come a little closer now)
(Mari, mendekatlah)
(I need you to hold me tonight)
(Kurindu pelukanmu malam ini)

I'd climb every mountain
(Akan kudaki sampai ke puncak gunung)
And swim every ocean
(dan mengarungi luasnya lautan)
Just to be with you
(Jika semuanya bisa membawaku kepadamu)
And fix what I've broken
(dan memohon maaf atas janji yang telah kuhianati)
Oh, 'cause I need you to see
(Oh, aku ingin buktikan)
That you are the reason
(Engkaulah alasanku hidup)



Penulis lagu: Corey James Sanders / Jonathan Michael Maguire / Scott Calum
Lirik You Are The Reason © Kobalt Music Publishing Ltd., Spirit Music Group, Shapiro Bernstein & Co. Inc.






Wednesday, February 20, 2019

Jangan Pilih Kasih dengan Kebenaran!


Heboh apa sih?

Beberapa hari ini banyak timeline yang membahas tentang tanah pasca acara debat capres yang salah satu tajuknya adalah sumber daya alam. 

Dalam debat tersebut kita mendengar pernyataan Joko Widodo bahwa Prabowo memiliki tanah yang luas, ribuan hektar di Aceh dan Kalimantan. Waktu aku mendengarnya sih biasa aja, menurutku itu lumrah secara beliau pernah jadi mantu presiden Soeharto, bagian dari keluarga Cendana yang konon katanya kekayaan tidak akan habis sampai tujuh turunan. 

Apakah hanya Prabowo yang punya tanah yang luas? Oh tentu saja tidak.  Bak tuan Takur ala film Hindi, buanyak yang seperti beliau, bisa jadi ada yang punya tanah lebih luas lagi. 
Kalau ceritanya begini, adil ga? Apa kamu setuju tanah kita hanya dikuasai oleh sekelompok orang?

Perbukitan Gajah Bobok, Merek, Sumut
Apakah tanah mereka yang demikian luas itu didapatkan di zaman now, sejak 10 atau 5 tahun terakhir ini? Kemungkinan besar tidak. Bisa jadi mereka mendapatkannya dengan mudah sewaktu zaman old, zaman sebelum aku dan kamu lahir. Ya, tahu sendirilah, sedari dulu sudah rahasia umum 'tradisi bagi-bagi' di zaman old apalagi yang bisa dekat dengan para pejabat dan orang-orang penting di lingkaran istana.

Ga heran, sampai negara ini sebentar lagi akan berulang tahun yang ke-74, rakyatnya mengeluh berulang-ulang hidupnya hanya begini begitu saja sementara para tuan takur berulang-ulang (sampai bosan) hidup bermewah dengan punya ini dan itu. Rasa keadilan itu masih seperti pil pahit. (*doh)


Persawahan di desa Gunung Meriah, Deli Serdang Sumut
Serasa baru bangun tidur banyak orang yang tersadar (lagi) ternyata Indonesia ini masih dikuasai oleh orang-orang hebat nan kuat seperti tuan takur. Bermacam-macam reaksinya, ada yang kecewa dan marah, sebagian acuh dan pasrah menerima nasib punya pemerintah masa lalu yang begitu adanya, namun yang membela juga banyak menganggap hal tersebut wajar-wajar saja.

Praktik tuan takur di masa lalu sesungguhnya menyakiti hati bangsa ini. Bagaimana kita mau mandiri di kaki sendiri kalau terjajah oleh sesama yang mengaku anak bangsa. Sayangnya, luka lama itu otomatis sembuh bagi pendukung fanatik capres Prabowo yang memang salahsatu pelakunya. "Wong yang begitu bukan cuman Prabowo koq". Ember, Bu!

Sebaiknya para pendukungnya mengakui saja bahwa Prabowo pernah khilaf, bahagia di atas kesenggaraan rakyat daripada memperlihatkan daftar panjang para tuan takur Indonesia (bagiku berita usang). Hadehhh....mereka gagal paham deh... OOT! Ngomongin tentang keadilan di negeri ini malah mencoba 'memuliakan' Prabowo, dkk yang seolah-olah menjadi korban karena kedoknya terbongkar. 

Persawahan di desa Tanah Jawa, Siantar, Sumut
Yah, agak terobatilah ketika beliau mengakui kepemilikan tersebut meski dengan jurus ngeles :(. Semoga bisa menjadi saksi atas janji dan niat beliau yang bersedia memberikan tanahnya bila diperlukan oleh negara. 

Yang lucu kan, di televisi belakangan ini para tuan takur jadi selebritis. Mereka tampak terpojok, tidak bisa lagi berkelit atau menyangkal fakta. Kini mereka saling berpegangan tangan, terlihat kompak mencoba 'membersihkan diri' dari nikmat masa lalu. Ga usah gitu kali deh, pak! Te es te koq!

Rela kalo tanah Indonesia tetap dikuasai para tuan takur? Eh tidak hanya tanah loh, kekayaan alam yang lain juga. Cukuplah, cukup bagi-bagi kekuasaan seperti itu. Biarlah satu kenangan pahit dari zaman old! 
Setuju atau tidak, keadilan sosial itu memang belum terwujud merata kawan....


Masih ada harapan, saat supermoon menghilang dan mentari kembali merajai jagad raya pagi ini, saatnya semangat keadilan sosial itu harus menjadi visi dalam membangun Indonesia. Seluruh rakyat harusnya bisa menikmati hasil bumi dan kekayaannya dan menyerahkannya sebagai warisan bagi generasi selanjutnya. Hiduplah Indonesia raya!

 
Pagi para pejuang kebenaran,
Baik yang benarnya sendiri,
Benarnya kelompoknya,
Maupun benarnya orang banyak.
Jangan pilih kasih kepada kebenaran
(Sujiwo Tejo)


#ordelama
#zamanold
#saynototuantakur


Note: Foto persawahan di atas milik orang lain lho..bukan punya saya ya hihihi