Friday, November 9, 2018

SENSASI NARKOBA PADA AIR REBUSAN PEMBALUT?



Alamak...ngeri-ngeri sodap memang kejadian belakangan ini. Beberapa hari ini sontak dikejutkan anak-anak jalanan yang terjaring dan mabuk-mabukan dengan rebusan pembalut. What, pembalut??? Kalau mabuk janda udah biasa ya.....malahan ada lagunya hehehe...

ok....serius nih ya.

Di Jateng, tepatnya di Kudus, sejak 3 bulan lalu badan BIN sudah mendapatkan informasi dari masyarakat tentang semakin seringnya anak-anak jalanan berusia  remaja, 3-16 tahun yang mabuk-mabukan dengan cairan rebutan pembalut wanita.

Setelah melihat kondisi tersebut, mereka bersinergi dengan psikolog yang telah bekerjasama dengan BNNP (Badan Narkotiba Nasional Propinsi). Hasilnya, sangat mengejutkan karena diantara psikolog tersebut juga sedang menangani kasus seperti itu.

Dari pengakuan pemakai diketahui bahwa mereka sebenarnya melakukan coba-coba sampai akhirnya ekperimen mereka menjadi viral karena merasakan sensasi narkoba yang bisa membuat mabuk kepayang. Hal ekstrim seperti ini dilakukan oleh pecandu yang semakin sulit mendapatkan narkoba lalu 'meracik' dengan zat atau obat-obatan lain dengan biaya murah dan gampang.

Dengan cara merebus pembalut dan meminum airnya setelah dingin mereka merasakan nge-fly cara terbaru. Fenomena seperti ini mirip dengan menghirup lem (nge-lem) atau obat batuk yang juga pernah membuat resah orangtua yang memiliki anak remaja. Sugesti yang didengar semakin meluas membuat tren mabuk dengan pembalut ini sudah ditemukan di Jawa Barat, Jakarta bahkan Sulawesi.

Sayangnya, BNN tidak bisa menindak mereka memang tidak ada dasar hukumnya. Air rebusan pembalut tidak termasuk sebagai zat-zat berbahaya dan terlarang.

Menurut informasi, pembalut wanita mengandung berbagai bahan di antaranya kapas, campuran bubuk kayu, bahan kimia klorin, alkohol, dan kloroform. Gel pada pembalut diduga kuat mengandung klorin yang jika dikonsumsi berbahaya bagi kesehatan dan bisa mengakibatkan gatal pada kulit, sesak napas, sakit tenggorokan, iritasi mata, hingga kerusakan hati. Wadoh...berbahaya ternyata ya...

Menurut ahli farmasi BNN sebenarnya peristiwa ini sudah pernah terjadi. Namun, kasusnya mengendap dan sekarang terjadi lagi. Karena itu, baik dinas kesehatan dan ahli farmasi saat ini sedang melakukan penelitian tentang kandungan zat-zat yang terdapat dalam pembalut dan bagaimana hal tersebut bisa membuat mabuk.

Dari sisi psikolog menilai kelakuan ini sangat tidak lazim yang bisa diakibatkan penurunan kesadaran seseorang sampai mereka tidak tahu lagi apa yang akan dimakan.Kemungkinan lain karena adanya permintaan tubuh yang tidak dipahami oleh individu itu sendiri atau bisa juga mengalami Pica, yaitu perilaku makan yang ditandai dengan mengkonsumsi benda yang tidak lazim, contohnya kisah perut yang dipenuhi paku.

Apapun hipotesa saat ini masih harus dibuktikan. Semoga penelitian tim BNN segera mengungkap misteri pembalut yang bisa memberikan sensasi narkoba. Semoga segera ya gaes....

............................................................................................................................................................

Untuk masalah narkoba, Saya ingat betul, Indonesia dinyatakan darurat narkoba dan melakukan perang terhadap narkoba. Sayangnya upaya BNN masih saja terendus oleh pengedar yang lihai sehingga tetap saja narkoba yang beredar.
 Penyelundupan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat membongkar kasus-kasus seperti ini, kata seorang mantan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN).
Direktur Penindakan BNN, Benny Jozua Mamoto menyatakan dari survei BNN, keberhasilan aparat penegak hukum mengungkap penyelundupan narkoba 'baru sekitar 10%'. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih merupakan wilayah sasaran penyelundupan jaringan narkoba internasional, karena permintaan konsumsi narkoba masih tetap tinggi.


Amnesty International menyatakan sepanjang tahun 2017, polisi Indonesia menembak mati di tempat 98 terduga pengedar narkoba, naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 18 orang. Organisasi pegiat hak asasi itu juga mendesak pemerintah agar segera melakukan penyelidikan terhadap tindakan yang seharusnya menjadi pilihan aksi terakhir petugas.



Aksi petugas yang menjadi bagian dari Badan Narkotika Nasional (BNN) ini kemungkinan besar didasarkan pernyataan Presiden Joko Widodo pada bulan Juli 2017 yang mendesak kebijakan lebih tegas dalam menangani kejahatan terkait narkoba.

Kebanyakan narapidana merupakan pemakai dan pengedar narkoba. Sialnya realita menunjukkan peredaran narkoba masih bisa dikendalikan dari balik jeruji membuat transaksi tetap lancar jaya.(Hadeeeh)

Meskipun demikian, hal yang tidak berubah adalah dukungan kita untuk ekseskusi mati bagi pengedarnya. Mayoritas kita memandang narkoba sebagai musuh bersama karena telah 'melumpuhkan' agenda regenerasi bangsa kita.

Khusus untuk orangtua untuk peduli dengan lingkungan bermain anak remajanya. Sudah terlalu banyak berita yang menunjukkan perilaku kenakalan remaja yang pada titik mengkuatirkan seperti yang sedang viral saat ini.

Selain kehangatan dalam keluarga, saya menilai lingkungan agama juga sangat mendukung. Seperti saya yang beragama kristen, penatua gereja dan organisasi kristen harus memberi ruang bagi remaja untuk berkarya dan mengaktualisasikan diri dengan pembinaan yang baik. Kegiatan seperti PA, Retreat, kapita selekta bakat, bakti sosial, pertandingan olahraga, dan yang lainnya haruslah tetap dilakukan. Dengan demikian remaja memiliki mental dan spiritual yang kuat dan bisa menjadi berkat bagi sesamanya remaja.


Karena itu, perang terhadap narkoba bukan saja tugas pemerintah tapi juga beban seluruh masyarakat khususnya orangtua agar bergandeng tangan melakukan pencegahan yang efektif.

Monday, October 22, 2018

Website sscn.bkn.go.id 2018 -- SUDAH BISA DIAKSES LOH


SEBUAH FENOMENA



Sedari 2 bulan yang lalu, masyarakat khususnya yang berusia 18-35 tahun begitu repot karena adanya seleksi penerimaan CPNS serentak di seluruh Indonesia. Sistem seleksi beberapa tahun ini memang sudah lebih baik, pendaftaran hanya melalui satu website sscn.bkn.go.id. Namun disisi lain sistem ini juga memperketat seleksi karena pendaftaran dengan KTP dan setiap orang punya jatah 1 kali saja. Terserah akan memilih instransi kementrian atau pemerintahan kota/kabupaten.


Terbayanglah mereka sebenarnya harus melalui 'ujian' yang dinilai sendiri yaitu adu strategi instansi apa yang hendak dilamar (lebih dari melamar kekasih tentunya) pada saat mengisi aplikasi pendaftaran. Belum lagi server website tersebut terkadang susah diakses lagi-lagi ujian awal buat mereka.
Kebetulan beberapa teman dan adik saya masuk barisan pendaftar dan aku turut merasakan repotnya mereka. Mereka berulang kali mengintip jumlah pelamar pada instansi yang menerima jurusannya dan membandingkan dengan formasi di instansi lain. Belum lagi beberapa pemerintahan daerah/kota mewajibkan pelamar untuk mengantarkan langsung berkas lamaran dan surat penting yang diminta.

Tepat pada 15 Oktober lalu pendaftaran sudah ditutup dan hasil seleksi berkas akan diumumkan mulai dari tanggal 18-21 Oktober 2018. Beberapa hari kemudian di banyak media sosial beredar informasi banyaknya pelamar yang tidak lulus seleksi berkas membuat teman-teman dan adikku menanti dengan deg-deg-an.



"Duh, website sscn ga bisa diakses loh" begitulah laporan seorang teman di Jumat pagi yang agak mendung. Aku hanya bisa menghibur dengan mengatakan coba lagi mungkin server sedang sibuk. Begitupun saat pulang, mereka masih kecewa karena website belum juga bisa diakses.

Horee,,, aku lulus! Senyum gembira tergurat di wajahnya saat kami sedang makan siang di cafetaria di Sabtu yang cerah. Kuucapkan selamat dan mengingatkan supaya persiapan. Sepertinya jadwal pengumuman pada instansi kementrian lebih cepat daripada pemerintahan kota/kabupaten. Pada beberapa media kubaca ada pengumuman yang tertunda dari batas waktu akhir di ninggu, 21 Oktober 2018.

Aku coba menghubungi adikku untuk akses website di minggu pagi untuk melihat pengumuman lamarannya. Meskipun aku sendiri kesulitan saat mengakses website tersebut sampai malam hari. Aku bisa membayangkan wajah kuatir adikku yang harap-harap cemas menunggu pengumuman.

"Kak, apa password sewaktu pendaftaran kemaren? teman adikku menghubungiku di tadi pagi. Segera kujawab dengan pasti. Wah, berarti website sudah bisa diakses, dugaku. Akupun jadi harap-harap cemas menanti laporan mereka.

"bisa dibuka Eva", tanyaku penasaran
"bisa ka..
" Lulus adm ku ka :)
Begitulah 2 chat bahagia yang kuterima di pagi INI. Selamat dan gunakan waktu untuk persiapan, balasku.

Kawan-kawan, ayo puaskan rasa penasaran kalian, website sscn.bkn.go.id nya sudah bisa diakses loh (diam-diam aku coba buka dan bener koq ** dasar kepo ya)

Kawan-kawan yang sudah dinyatakan lulus administrasi, kuucapkan SELAMAT ya!
Gunakan waktu untuk belajar, udah lihat kan berapa banyak sainganmu. Satu hal yang tidak bisa dilupakan adalah BERDOA, ingat bukan supaya kamu menang.
Jadi?
BERDOA tidak sedang menyogok Tuhan agar mewujudkan keinginan kita tetapi berserah diri agar beri kekuatan saat berjuang dan mampu menerima kasil selanjutnya. Lulus atau tidak, Puji Tuhan!

Bagi yang belum lulus administrasi, SELAMAT MENCOBA LAGI!


 *coretan kepo


Monday, September 24, 2018

KISAH SATU MALAM DI GAJAH BOBOK....

Hai...hai Good people!

Tentu kamu setuju ibarat ponsel perlu dicharge maka jiwa dan raga yang lelah dengan hiruk pikuk perlu dimanja dan disegarkan. Nah, salahsatu aktivitas kekinian dengan traveling atau nge-trip.

Adanya tagline Ayo Piknik Biar Ga Panik! makin memberi semangat untuk berlibur. Kabar baiknya, keinginan masyarakat yang semakin gemar berlibur mendapat tanggapan positif oleh perusahaan traveling, pengusaha  hotel atau armada transportasi memberikan tawaran paket liburan yang heboh.

Untuk  wisata lokal, sekarang ini tidak lagi sekedar pantai, gunung atau wisata kuliner orang-orang zaman now suka dengan tempat-tempat dengan sajian berbeda dengan benda atau bentuk yang unik sampai terkesan aneh. 

Pemerintah daerahpun kian berani  'membongkar' potensi alam dengan membuka dan menjadikan beberapa tempat sebagai spot destinasi yang kekinian.

Nah di Sumut ada destinasi yang lagi hits belakangan ini, yaitu BUKIT GAJAH BOBOK.

SEKILAS TENTANG BUKIT GAJAH BOBOK

Nama tempat : Bukit Gajah Bobok
Lokasi :  Tongging, Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara
Nama Tempat : Taman Simalem Resort
Lokasi : Jalan Raya Merek – Sidikalang Km. 9, Sidikalang, Kodon-Kodon, Merek, Kodon-Kodon, Merek, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara


Adalah Trio perbukitan yang terletak di desa Pangambatan, daerah di sekitaran kecamatan Merek bagian dari kabupaten Karo. Akses ke tempat ini sangat mudah karena berada di jalan lintas kabanjahe-Sidikalang. Bisa dilalui dengan dua rute, pertama dari jalan Berastagi (Berastagi-Kabanjahe-Merek) dan satu lagi melalui Pematang Siantar. Kalau dari Medan jarak sekitar 1000.6km bisa ditempuh dalam 3-4 jam. Nah, kalau tahu Simalem Resort, tempat ini tidak jauh dari gerbang Simalem Resort.

Pada tanggal 8-9 September kemaren, aku dan beberapa teman kemping kesana. Sewaktu kami hendak pulang ke Medan, kami singgah di warung pinggir jalan untuk sekedar minum teh menanti bis dari arah Sdikalang. Aku mengajak ibu pemilik warung mgobrol2 khususnya tentang Gajah bobok ini. Menurut beliau warga kampung sebenarnya tidak pernah memberikan nama Gajah Bobok. Bagi mereka 3 bukit tersebut dikenal dengan buhit natolu seperti ungkapan Batak Dalihan Natolu. Seperti masyatakat lainnya, beliau kaget ketika ramai orang melintasi desa merekq mencari dan naik ke bukit yang tepat di belakang rumahnya.

Awalnya nama Gajah Bobok hanya santer di kalangan anak2 muda yang sering kemping di sana. Menurut mereka bukit-bukit tersebut tampak seperti gajah sedang tidur bila diperhatikan dari jalan lintas Merek-Sidikalang atau dari tempat ketinggian di Siantar. Kedua bukit tertinggi tampak seperti badan gajah yang sedang terbaring/idur dan satu bukit lain yang dekat Danau Toba tubuh bagian atas sampai ke belalainya.

Tempat eksotis dengan pemandangan hijau dan danau Toba memang selalu indah bila tertangkap kamera apalagi oleh anak milenial yang suka Selfi dan mencari tempat yang Instagramable. Nah, begitulah akhirnya tempat ini viral di media sosial dengan nama Gajah Bobok dan menjadi alternatif destinasi wisata khususnya yang suka kemping atau hiking yang tidak terlalu tinggi. 

Menurut plang penanda yang berdiri di pinggir jalan linta, jarak yang akan ditempuh sampai ke puncak adalah 2 km dengan jalan setapak tanah merah. Uniknya, meski hanya jalan setapak rute menuju puncak aman juga untuk mobil dan motor (cakap orang sini disebut kereta). Bagi pengendara baik motor dan mobil di jalan setapak menuju perbukitan tentulah sebuah tantangan. Apalagi kalau kondisi hujan, licin dan berlumpur menguras aderanalin karena jalanan bak trek balapan motor cross atau sirkuit off-road mobil. Bagi petualang dengan berjalan kaki dapat lebih santai menikmati kebun buah dan sayuran di kiri kanan sepanjang jalan.

Pemerintah daerah Karo dan masyarakat setempat sepertinya terus melakukan perbaikan fasilitas misalnya jalan yang makin lebar sehingga pengunjung mudah menemukan lokasi namun tetap mempertahankan keaslian tempat tersebut seperti tanah merah jalan setapak menuju perbukitan. Kami melihat beberapa lahan sedang diratakan dengan alat berat. Kurang tahu apa yang akan dibangun. Wait and see ya,,,



Saat kita sampai di kaki bukit setiap pengunjung harus membayar retribusi Rp. 7500/orang dan Rp. 15000/dengan kenderaan. Kalau penjaga tidak ada biasanya penjaga (warga biasa) akan naik ke atas untuk memintanya.

Meski kelihatannya seperti destinasi yang tersembunyi, para pengunjung bisa bisa menikmati karya Tuhan yang sangat emejing. Berada di atas 1200m permukaan laut, kita dapat menyaksikan hamparan bukit bak permadani hijau, bentangan birunya air air Danau Toba yang menjadi kebanggan Sumatera Utara, indahnya puncak-puncak tertinggi sepertu gunung Sibuaten, Gunung Sinabung, Gunung Sibayak, bukit air terjun Sipiso-piso, dan menjadi saksi kala sunset maupun sunrise.

Banyak cerita tentang tempat ini dan inilah kisahku satu malam di Gajah Bobok.

KISAH SATU MALAM DI GAJAH BOBOK
Puji Tuhan, weekend di awal bulan September lalu bersama dengan 3 orang teman bersepakat akan menghabiskan satu malam di bukit Gajah Bobok yang masih hits itu.
 Seringkali diskusi rencana nge-trip begitu alot lebih daripada rapat dewan. Komentar yang biasa terdengar "Ah sudah pernah", "Sudah pernah ke sana" "tempatnya udah rame" atau "Gitu-gitu aja". Diskusi bisa berujung tunda or batal atau cari tempat lain saja

Sehari sebelum keberangkatan, papat Paripurnapun dilakukan. Kami akan naik bis Raja Napogos jurusan Medan-Sidikalang. Kamipun berbagi tugas dalam penyediaan perlengkapan dan logistik. Syukurlah, tenda, kompor portable, dan nesting bisa dipinjam dari teman sementara matras harus disewa Rp. 20.000/pc. Untuk urusan logistik, kami bawa nasi dan ikan masak sementara kudapan beli dari swalaya. Berhubung kepastian perlengkapan baru kelar di malam itu, semua perlengkapan akan diambil di Sabtu pagi sebelum keberangkatan. 

Aku kebagian masak sambal teri, telur rebus dan membawa perlengkapan masak dan makan. Lumayan juga tuh..untung semuanya masuk dalam tas kuningku. Siap-siap dengan semua perlengapan..


Sedari pagi pesan di grup whatsapp saling berbalas. Rencananya sekitar jam 9 pagi kami sudah siap sedia untuk berangkat. 2 orang teman berangkat dari loket, aku menunggu di pinggir jalan berhubung rumah berada di jalur lintas, sementara satu orang dijemput di simpang Tuntungan karena harus menjemput kompor dan nesting.

Sewaktu aku sudah berada tempat menunggu masuklah pesan kalau keberangkatan akan delay karena kontak untuk peminjaman matras tidak bisa dihubungi (hm..udah kayak mo naik pesawat aja).

Aku memutuskan naik amgkot menuju Simpang Tuntungan menyusul teman daripada terus berdiri tanpa kepastian, sendirian lagi 🙄

Beribu detik sudah berlalu yang ditunggu belum nongol. Kami lumayan bosan juga...



Saat itu layar ponsel 11.04 akhirnya bis pink Raja Napogos datang menjemput. Tet...Tet..Here we goes...

Menuju Pancur batu jalanan lumayan ramai dan agak macet. Setelah itu lajur aspal hitam sudah normal kembali. Mengikuti kelokan tubuh jalan yang indah sekaligus ektrim dengan jurang di sisi jalan membuat aku beberapa kali harus menahan nafas, lumayan takut meski kuliat semua penumpang maupun supirnya santai saja.



Kabut dan hujan rintik-rintik di daerah ketinggian ini menambah indahnya alam.
 
Langit cerah Berastagi


Makan siang di stasion kecil Raja Napogos di Merek


Hanya sekitar 15 menit kami sudah melihat plang penanda menuju Gajah Bobok. Segera kami berkemas dengan barang-barang di bagasi.

Ini penampakan Bukit Gajah Bobok dari pinggir jalan. Menurut kamu seperti gajah bobok? (thinking)

Duh, plangnya patah 🤔🙄
Begini penampakan jalan setapak dari pinggir jalan lintas Merek-Sidikalang


 Jalan agak becek dan kami saling menghibur dan menyemangati. 
Go go go...prinsip santai saja yang penting sampai.
Kebun masyarakat di kiri kanan jalan

 Tempat yang sedang diratakan, kurang tahu mau dibuat apa.




Nih, kami dah sampai di kaki bukit. Bayar retribusi Rp. 30.000 untuk 4 orang. Pendakianpun dimulai.



Lumayan ngos-ngosan sewaktu mendaki. Tetapi lelah terbayar sewaktu melihat pemandangan indah meski baru di puncak terendah
Tidak berapa lama, kabut dan gerimis menyapa dengan manja. Segera kami gelar tenda..

Meski hanya sebentar, hujan cukup membuat tenda kami basah kuyup sementara kami mengisi perut yang sudah keroncongan

Setelah hujan reda, kami melihat banyak orang yang naik ke atas lagi dan tentu saja kami tergoda naik ke atas juga. Segera kami berkemas dan naik sebelum benar-benar gelap. Sampai di atas kembali gerimis bahkan terdengar gemuruh angin yang kencang.

Udara dingin mulai genit menusuk tulang. Kamipun melawannya dengan memakai alat masing-masing. Lumayan lama juga, untuk membunuh kebosanan kami bermain Truth or dare. Setelah hujan reda, kami menyalakan kompor dan memasak air di depan tenda. Kamipun bernyanyi dan menikmati kerlap-kerlip lampu Simalem resort sementara bintang-bintang sepertinya enggan menampakkan diri kepada kami di malam itu. 

Sampai tengah malampun masih saja terdengar langkah-langkah petualang alam yang ingin menghabiskan malam minggu di puncak ini. Suasana puncak menjadi ramai dengan lantunan gitar dan suara serak tetangga tenda sebelah.  

Pagipun tiba. Kami melakukan saat teduh bersama dan begitu keluar tenda kami mendapatkan pemandangan yang emejing. Selamat Pagi dan Selamat hari Minggu dari Gajah bobok!

Semburat cahaya jingga di ufuk timur masih malu-malu 

 Yeiiii, Lukisan Tuhan yang sangat emejing


Perbuktian hijau dilindungi oleh awan putih yang berarak
 Indahnya Danau Toba...



 Bersama dengan pendaki lain bahkan ada yang sampai ke puncak ujung bukit sono....kamu lihat ga?

Nah, ga asik dong kalau moment indah ini tidak diabadikan

Hembusan angin membuat membuat perut mudah terasa lapar. Puas dengan pesona alam kami kembali ke tenda dan memasak bahan-bahan logistil yang tersisa. Selesai makan dan menyeduh kopi hanyat, rasa kantuk datang. Kamipun mencoba tidur-tiduran di tenda namun tidak begitu nyaman karena matahari mulai terasa terik.

Sekitar jam 2 sore kami bersiap untuk turun dan menyelesaikan petualangan. Tentu saja tidak lupa membawa semua sampah kami. Beberapa tempat terlihat kotor dengan bekas botol minuman dan plastik. 

Berhubung semua ponsel juga sudah penat alias lobet, perjalanan pulang tidak ada acara jepret-jepret tapi yakinlah kami semua sangat senang.

 Minggu yang cerah dan tetap terik meski sudah sekitar jam 2 siang.
Kisah satu malam di Bukit Gajah Bobok berakhir dengan sukacita dan akan menjadi kenangan manis. Salam terakhir dan doapun terucap. Lestari!!!  See ya,,,

Sesampainya di Medan kami langsung makan yang berlemak alias na taboi....mengganti ion-ion dan tenaga yang terkuras hahahahaa....Oh ya, buat yang harus kembali berguru di negeri China, Chai yo!


8 TIPS ASSIK KEMPING DI GAJAH BOBOK
Bagi teman-teman yang ada rencana ke Bukit Gajah Bobok aku ingin berbagi tips persiapan yang harus dilakukan agar kisah liburan kalian lebih indah dan berkesan.

1. Tentukan berapa lama dan kalau perjalanan satu hari saja tentukan pilihan mau lihat sunset or sunrise. Jika perjalanan hanya 1-2 hari saja, pilihan ini menentukan waktu keberangkatan dari           tempat masing-masing.


2. Pastikan jumlah yang ikut karena akan berkaitan dengan perlengkapan jumlah atau besarnya tenda
 
3. Pastikan perlengkapan kemping lengkap seperti senter, pisau, kompor portable + liquid gas + korek api atau mancis untuk menyalakan kompor portable. Bisa berabe kan kalau kompor ga bisa nyala atau malah kehabisan gas. Sementara untuk nesting disesuaikan dengan banyaknya orang jadi ga kelamaan masak kalau terlalu kecil

4. Bawalah air sebanyak-banyaknya dan logistik secukupnya karena tidak ada warung di puncak

5. Pastikan membawa perlengkapan pribadi seperti:
a. Ransel yang kuat
b. Sepatu
c. Baju ganti
d. Kaos kaki
e. Baju hangat +syal+sarung tangan hangat+topi kupluk
f. P3K (khususnya yang punya sakit kambuhan bila di udara dingin)
g. Tisu basah (urusan elap-mengelap beres tanpa mengurangi jatah air yang terbatas)
h. Powerbank. Untuk memastikan ponsel tetap nyala dan bisa mengabadikan tiap momen
i. Plastik serbaguna

6. Untuk hiburan bawa juga gitar atau harmonika. Bernyanyi memecah kesunyian semakin asik

7. Kalau bisa bawalah hammock (tempat tidur gantung yang diikatkan pada pohon itu loh). Terbayang angin semilir membelai dan membuat suasana kemping jadi berbeda  

8. Bawa pulang semua sampah. Mari sama-sama menjaga alam.

Baidewe, siapa yang sudah pernah kesana? Yuk, Silahkan berbagi cerita di kolom komentar ya..


Medan, 24 September 2018
Kisah di Gajah Bobok, 8-9 Sep 2018

Monday, September 17, 2018

FOOTPRINTS IN THE SAND-LEONA LEWIS (LIRIK & TERJEMAHAN)

Haiiii semuanya...pa kabar nih,

Kemarin aku nonton acara kontes bakat anak The Voice Kids Indonesia yang telah memasuki Live Round episode 1.  Aku tertarik dengan salah satu kontestan asal Pulau Dewata, Meiska, remaja berwajahnya ayu nan cantik. Adek manis ini menyanyikan lagu pilihan Co'chel (Coach Marchel maksudnya hihihi), salah satu lagu yang dinyanyikan oleh Leona Lewis FOOTPRINTS IN THE SAND.

Sontak saja aku teringat sebuah puisi terkenal berjudul Footprint karya Margaret Fishback Power yang ditulis setengah abad lalu tepatnya di tahun 1964. Dulunya puisi ini beredar dengan penulis NN (Anymous) dan telah banya diterjemahkan dalam dalam banyak versi, ya tentunya sesuai kondisi hati.



Sekilas tentang puisi tersebut. Aku sendiri dengar puisi itu saat mengikuti kebaktian kampus. Dari seorang teman aku tahu latar belakang penulisan puisi ini  yang ternyata so sweet. Puisi ini gambaran hati seorang wanita yang berbunga-bunga karena baru saja dilamar sang kekasih. 

Konon katanya, kala itu di suatu senja Margareth dan Paul, pacarnya sedang melakukan perjalanan menuju tempat perkemahan untuk memimpin reatret. Saat melintasi pantai Echo yang indah, mereka berhenti sejenak dan menikmati sunset. Sembari menyusuri bibir panyai, suasana romantis sangat mendukung Paul yang hendak PK alias Pernyataan Keinginan hahahahaha sebenarnya ngelamar Margareth. Bak pucuk dicinta ulampun tiba, lamaran diterima.

Saking girangnya Paul menggendong Margareth dan pada saat sedang digendong ia melihat jejak kaki mereka, sebagian sudah terhapus deburan ombak dan hanya ada sepasang jejak kaki saja kini terlihat. Malam itu, Margareth yang adalah guru yang suka menulis, menuangkan perasaannya dalam sebuah puisi diberi judul Footprints. Puisi inipun menjadi renungan pada esok paginya yang meneguhkan bagaimana Tuhan setia beserta kita dan adakalanya kita mendapati 1 jejak kakiNya dan saat itulah kita sedang digendongaNya. Sayangnya, ketika mereka berpindah ke kota lain, banyak gulungan-gulungan puisinya hilang termasuk puisi Footprints ini. Setelah Paul Meninggal, ia menikah dan aktif dalam misi kemanusiaan. Setelah melalui rangkaian peristiwa akhirnya puisi ini kembali menjadi miliknya.

"Ada saat dimana kita merasa seolah-olah Tuhan meninggalkan kita. Musibah menimpa kita dan jalan hidup kita begitu sulit. Kita bertanya mengapa Tuhan tidak menolong kita. Sebenarnya Tuhan sedang menolong kita. Tuhan sedang mengangkat kita".

FOOT PRINT
One night I dreamed a dream
I was walking along the beach with my Lord
Across the dark sky flashed scenes from my life
for each scene, I noticed two sets of footprints in the sand
One belong to me and one to my Lord
When the last scene of my life shot before me,
I looked back at the footprints in the sand
There was only one set of footprints
I realized that this was the lowest and the saddest times of my life
This always bothered me and I questioned the Lord about my dilemma
"Lord, You told me when I decided to follow ,
You would walk and talk with me all the way
But I'm aware that during the most troublesome times of my life,
there is only one set of footprints
I just don't understand why, when I need You most, Youleave me?"
He whispered,"My precious child, I love you and will never leave you never, ever, during your trials and testings When you saw only one set of footprints, it was then that I carried you."


JEJAK-JEJAK KAKI
Suatu malam aku bermimpi Aku berjalan di tepi pantai dengan Tuhan Di bentangan langit gelap tampak kilasan-kilasan adegan hidupku Di tiap adegan, aku melihat dua pasang jejak kaki di pasir Satu pasang jejak kakiku, yang lain jejak kaki Tuhan Ketika adegan terakhir terlintas di depanku, Aku menengok kembali pada jejak kaki di pasir Di situ hanya ada satu pasang jejak Aku mengingat kembali bahwa itu adalah bagian yang tersulit dan paling menyedihkan dalam hidupku Hal ini mengganggu perasaanku maka aku bertanya kepada Tuhan tentang keherananku itu "Tuhan, engkau berkata ketika aku berketatapan mengikut Engkau, Engkau akan berjalan dan berbicara dengan aku sepanjang jalan, namun ternyata pada masa yang sulit,dalam hidupku hanya ada satu pasang jejak kaki Aku tidak mengerti mengapa justru pada saat aku sangat membutuhkan Engkau, Engkau meninggalkan aku?" Tuhan berbisik,"AnakKu yang Kukasihi, Aku mencintai kamu dan takkan meninggalkan kamu pada saat sulit dan penuh bahaya sekalipun. Ketika kamu melihat hanya ada satu pasang jejak, itu adalah ketika Aku menggendong kamu. "



Kekuatan pesan yang mendalam sangat terasa dan mampu meluluhlantakkan hati apalagi yang 
sedang mengalami masa-masa sulit dan mempertanyakan Tuhan.

Kadang kita merasa sendirian..
Kadang kita merasa terlantarkan
Kadang kita merasa tidak berguna
Kadang kita merasa ingin cepat mengakhiri hidup ini, 
but you know guys, the truth is...God always be with you (and me)

Ooopsss...begitu jauh terhanyut dalam suasana ya...
Nah, kembali ke lagu adik Meiska tadi, aku cek Gugel ternyata lirik lagu ini bukanlah puisi karya Margareth ini, ada perbedaan tapi kayaknya terinspirasi oleh puisi tersebut. Lagu indah ini juga telah menghantarkan Meiska menjadi salahsatu semifinalis dari tim Co'Chell. Selamat ya dek..Selamat berjuang menjadi jawara.....





FOOTPRINTS IN THE SAND
(Jejak kaki di pasir)


You walked with me Footprints in the sand
Engkau berjalan bersamaku Terbentuk jejak-jejak kaki di atas pasir
And helped me understand Where I'm going
Jejak-jejak itu menuntunku memahami Langkah yang sedang kutuju
You walked with me When I was all alone
Engkau berjalan denganku Saat aku bena-benar sendirian
With so much unknown Along the way
Dengan banyak hal yang tidak kumengerti sepanjang perjalanan ini
I heard you say
Aku mendengar perkataanmu

I promise you I'm always there
Aku berjanji Aku akan selalu ada
When your heart is filled with sorrow And despair
saat kamu depresi dan putus asa
And I'll carry you When you need a friend
aku akan menggendongmu Saat engkau perlu seorang teman

You'll find my footprints in the sand
kamu akan melihat jejak kakiku di atas pasir 
I see my life Flash across the sky
Aku mengenang hidupku Kilasan-kilasan kisahku tersibak di langit 
So many times have I Been so afraid
Seringkali aku merasa gamang
And just when I Thought I lost my way
dan saat aku berpikir jalanku buntu

You gave me strength to carry on
engkau memberiku kekuatan untuk melangkah maju
Thats when I heard you say
Pada saat itulah aku mendengar ucapanmu 
I promise you I'm always there
Aku berjanji aku akan selalu ada
When your heart is filled with sorrow and despair
Ketika hatimu kecewa dan hilang semangat
And I'll carry you When you need a friend
aku akan menggendongmu saat engkau perlu seorang teman
You'll find my footprints in the sand
kamu akan mendapati jejak kakiku di pasir 
When I'm weary Well I know you'll be there
ketika aku lelah, well, aku tahu kau disana 
And I can feel you When you say
aku dapat merasakan kehadiranmu saat engkau berkata 
I promise you I'm always there
aku berjanji akan selalu ada
When your heart is filled with sadness and despair
ketika hatimu pilu dan hilang harapan
And I'll carry you When you need a friend
aku akan menggendongmu ketika kamu membutuhkan seorang teman
You'll find my footprints in the sand
kamu akan merasakan hadirku melalui jejak kaki di pasir 
When your heart is full of sadness and despair
ketika kamu bersusah hati dan dalam keputusasaan
And I'll carry you When you need a friend
aku akan menggendongmu ketika kamu membutuhkan seorang teman
You'll find my footprints in the sand
Lihatlah sepasang jejak kakiku di pasir




Penulis lagu: Simon Cowell / Richard Page / David Kreuger / Per Magnusson
Lirik Footprints in the Sand © Sony/ATV Music Publishing LLC, Warner/Chappell Music, Inc, Universal Music Publishing Group, BMG Rights Management